Posted by : Unknown Sabtu, 01 November 2014



1. PRINSIP UMUM DESAIN USER INTERFACE

Deborah J. Mayhew, dengan General Principles Of UI Design, atau Prinsip
Umum Desain User Interface. Ada 17 prinsip yang harus dipahami para perancang
sistem, terutama untuk mendapatkan hasil maksimal dari tampilan yang dibuat.
a. User Compatibility, yang bisa berarti kesesuaian tampilan dengan tipikal dari
user. karena berbeda user bisa jadi kebutuhan tampilannya berbeda. misalnya,
jika aplikasi diperuntukkan bagi anak-anak, maka jangan menggunakan istilah
atau tampilan orang dewasa.
b. Product Compatibility, istilah ini mengartikan bahwa produk aplikasi yang
dihasilkan juga harus sesuai. memiliki tampilan yang sama/serupa. baik untuk
user yang awam maupun yang ahli.
c. Task Compatibility, berarti fungsional dari task/tugas yang ada harus sesuai
dengan tampilannya. misal untuk pilihan report, orang akan langsung
mengartikan akan ditampilkan laporan. sehingga tampilan yang ada bukanlah
tipe data (dari sisi pemrogram).
d. Work Flow Compatibility, aplikasi bisa dalam satu tampilan untuk berbagai
pekerjaan.. jika tampilan yang ada hanya untuk satu pekerjaan saja. misal
untuk kirim mail, maka kita harus membuka tampilan tersendiri untuk daftar
alamat.
e. Consistency. Konsisten. Contohnya, jika anda menggunakan istilah save
yang berarti simpan, maka gunakan terus istilah tersebut.
f. Familiarity, Icon disket akan lebih familiar jika digunakan untuk perintah
menyimpan.
g. Simplicity, aplikasi harus menyediakan pilihan default untuk suatu pekerjaan.
h. Direct Manipulation, manipulasi secara langsung. misalnya untuk
mempertebal huruf, cukup dengan ctrl+B.
i. Control, berikan kontrol penuh pada user, tipikal user biasanya tidak mau
terlalu banyak aturan.
85
j. WYSIWYG, What You See Is What You Get, buatlah tampilan mirip seperti
kehidupan nyata user. dan pastikan fungsionalitas yang ada berjalan sesuai
tujuan.
k. Flexibility, tool/alat yang bisa digunakan user. jangan hanya terpaku pada
keyboard atau mouse saja.
l. Responsiveness, tampilan yang dibuat harus ada responnya. misal, yang
sering kita lihat ketika ada tampilan please wait... 68%...
m. Invisible Technology. user tidak penting mengetahui algoritma apa yang
digunakan. Contohnya untuk mengurutkan pengguna tidak perlu mengetahui
algoritma yang digunakan programmer (max sort, bubble sort, quick sort, dst)
n. Robustness, handal. Dapat mengakomodir kesalahan user. jangan malah error,
apalagi sampai crash.
o. Protection, melindungi user dari kesalahan yang umum dilakukan. misalnya
dengan memberikan fitur back atau undo.
p. Ease of Learning. aplikasi. mudah dipelajari.
q. Ease of use, aplikasi harus mudah digunakan

2. DESAIN OUTPUT

Output adalah komponen yang paling dapat dilihat dari sistem informasi yang
bekerja/berfungsi. Oleh karena itu, output sering menjadi basis penilaian akhir
manajemen terhadap kesuksesan sebuah sistem.
Salah satu cara untuk menggolongkan output adalah dengan melihat distribusinya
apakah ke dalam atau ke luar perusahaan, dan orang-orang yang membaca dan
menggunakan output.
Internal output digunakan untuk para pemilik dan pengguna sistem dalam
sebuah perusahaan. Output internal mendukung operasi bisnis sehari-hari atau
pengawasan manajemen dan pengambilan keputusan.
Tiga jenis output internal adalah sebagai berikut:
1. Detailed Report, menyajikan informasi dengan sedikit atau tanpa dilakukan
penyaringan atau pembatasan. Contoh daftar seluruh tagihan pelanggan.
2. Summary Report, berisi informasi dari manajer yang tidak perlu diperlihatkan
keseluruhan laporan secara detail. Contoh laporan ringkasan total penjualan
dalam hitungan bulanan dan grafik penjualan per-tahun
86
3. Exception Report, menyaring data sebelum ditunjukkan kepada manajer
sebagai sebuah informasi. Contoh laporan persediaan barang yang hamper
habis.
Eksternal Output bersifat keluar organisasi. Output ini ditujukan kepada
konsumen, pemasok, mitra bisnis dan badan pemerintahan. Output eksternal
menyimpulkan dan melaporkan transaksi bisnis. Contoh faktur, nota pembelian,
jadwal kursus, tiket pesawat, tagihan telepon dan lain sebagainya.
Turnaround Output adalah output eksternal yang akhirnya masuk kembali
ke dalam sistem sebagai input. Contoh tagihan telepon yang hasil pembayaran
pelanggan menjadi inputnya.

a. Petunjuk Desain Output
Berikut adalah hal-hal penting untuk mendesain output:
1. Output dari komputer harus mudah dibaca dan diinterpretasikan :
a. Setiap output harus memiliki judul
b. Setiap output harus diperbaharui dan diberi tanggal
c. Laporan dan layar (screen) harus memiliki bab dan sub bab pada masing-masing segmen informasinya.
d. Pada output berbasis form, semua bagian harus diberi label/nama yang jelas
e. Pada output berbasis tabel, semua kolom yang digunakan juga harus diberi
nama
f. Karena judul bab, field name dan judul kolom sering mengalami penyingkatan
untuk menghemat tempat, maka laporan harus menyediakan akses untuk
melihat dan menginterpretasikan singkatan tersebut.
g. Hanya informasi yangdibutuhkan saja yang dicetak atau ditampilkan.
h. Agar informasi tersebut dapat digunakan, maka informasi tidak boleh diubah
secara manual
i. Informasi harus tampak seimbang pada laporan atau tampilannya, jangan
terlalu penuh atau tersebar.
j. Para pengguna harus dapat dengan mudah menemukan output tersebut
k. Jargon komputer dan pesan error harus diabaikan dari semua output
2. Timing output komputer adalah penting.
3. Distribusi atau akses ke output komputer harus mencukupi untuk membantu
seluruh pengguna sistem yang relevan.
87
4. Output komputer harus mudah diterima oleh pengguna sistem yang akan
menerima output.

b. Proses Desain Output
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi output sistem dan meninjau persyaratan logis
2. Menentukan persyaratan output fisik
Setelah anda memastikan bahwa anda memahami tipe laporan dari output dan
bagaimana output akan digunakan, maka anda perlu menekankan beberapa hal yang
terkait dengan masalah desain:
a. Metode implementasi yang mana yang terbaik untuk melayani output
tersebut? Keputusan-keputusan di bawah ini dutuhkan untuk pengguna sistem:
• Format apa yang paling cocok untuk laporan tersebut? Tabel? Zone?
Grafik? Atau gabungan?
• Jika dibutuhkan printout, anda harus menentukan tipe form atau kertas
yang akan digunakan.
• Pada screen output, anda harus mengetahui batasan peralatan display
pengguna.
• Form image dapat disimpan dan dicetak dengan printer laser modern
b. seberapa sering output dihasilkan? Sesuai permintaan? Per jam? Harian?
Bulanan? Untuk output yang sudah terjadwal, kapan pengguna sistem
membutuhkan laporan?
c. Berapa buah halaman atau lembar dari output yang akan dihasilkan untuk
salinan tunggal dari printed output?
d. Apakah output membutuhkan banyak salinan?Jika ya, berapa banyak?
e. Untuk output yang sudah tercetak, apakah kontrol distribusi sudah
terselesaikan? Untuk output online, kontrol akses harus ditetapkan.
3. Mendesain semua preprinted form. Dokumen eksternal dan turnaround dipisahkan
untuk pertimbangan tertentu karena mereka berisi informasi yang dinilai konstan
dan belum tercetak (preprinted).
4. Mendesign, memvalidasi dan menguji output. Format atau layout sebuah output
secara langsung berpengaruh pada kemudahan pengguna untuk membaca dan
88
menerjemahkannya. Cara paling baik untuk menyusun format tersebut adalah
dengan membuat sketsa atau dengan membuat contoh dari dokumen atau laporan.

3. DESAIN INPUT

Untuk menginput data ke dalam komputer, analis sistem harus mendesain
dokumen sumber, screen input dan metode serta prosedur untuk memasukkan data ke
dalam komputer (dari konsumen ke form ke staf entry data ke komputer).
Data Caputre adalah identifikasi dan penambahan data baru.
Source document adalah form yang digunakan untuk menyimpan transaksi
perusahaan, khususnya data-data yang ada pada transaksi tersebut.
Data entry adalah suatu proses translasi source data atau dokumen ke dalam format
yang mudah dibaca oleh computer. Ketika komputasi onlikne menjadi kian umum,
maka tanggung jawab data entry sekarang beralih langsung kepada pengguna sistem.
a. Masalah Pengguna Sistem pada Desain Input
Input berasal dari sistem, maka human factor memainkan peranan yang sangat
penting dalam desain input. Input harus dibuat sesederhana mungkin dan didesain
untuk mengurangi kemungkinana kesalahan pemasukan data. Kebutuhan pengguna
sistem harus dipertimbangkan.
Jumlah data yang dimasukkan harus seminimal mungkin, semakin banyak data
yang dimasukkan, semakin besar potensi kesalahan input dan makin lama juga waktu
yang diperlukan untuk menginput data. Jadi, ada berbagai pertimbangan yang perlu
dilakukan pada data yang akan di capture sebagai input. Berikut ini prinsip-prinsip
desain input yang harus diikuti:
• Dapatkan hanya data variabel, jangan memasukkan data konstan. Misalnya
pada input sales order, maka kita membutuhkan part numbner dari seluruh
bagian yang akan dipesan, tetapi kita tidak perlu menginput part descriptions
untuk bagian-bagian tersebut.
• Jangan meng-capture data yang dapat dikalkulasi atau dihitung dengan
menggunakan program komputer.
• Gunakan kode untuk atribut yang tepat.

Jika source document digunakan untuk menangkap data, maka dokumen
tersebut harus mudah digunakan oleh pengguna sistem untuk dilengkapi dan
89
kemudian dimasukkan ke dalam sistem. Beberapa saran di bawah ini dapat membantu
:
• Masukkan perintah untuk melengkapi form. Ingat bahwa orang tidak suka jika
harus membaca perintah yang dicetak dibalik form.
• Minimalkan jumlah tulisan tangan. Banyaknya orang yang tidak mempunyai
kemampuan menulis indah. Petugas data entry dapat salah membaca data lalu
salah memasukkan data tersabut.
• Data yang akan dimasukkan harus diurutkan terlebih dahulu sehingg dapat
dibaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
• Jika memungkinkan gunakan desain yang berbasis metapora (input yang mirip
dengan kertas) yang sudah dikenal.

b. Kontrol Internal – Data Editing untuk Input
Kontrol internal merupakan persyaratan yang ada di seluruh sistem berbasis
computer. Control imputer internal menjamin input data pada computer tersebut
akurat dan bahwa sistem tersebut aman terhadap suatu kesalahan incidental dan
penyalahgunaan. Di bawah ini petunjuk control internal yang dianjurkan :
• Jumlah input harus diawasi.
• Perhatian juga harus diberikan untuk memastikan bahwa data tersebut valid.
Terdapat dua tipe kesalahan yang dapat terjadi pada data: kesalahan data entry
dan penyimpanan data invalid oleh pengguna sistem. Kesalahan pemasukan
data terdiri dari kesalahan meng-copy, pemindahan posisi (mengetik 123
dengan 123) dan penyelipan (keying 345.36 menjadi 3453.6).

c. Proses Desain Input
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
• Mengidentifikasi input sistem dan memberikan persyaratan logika
• Memilih control GUI yang sesuai
• Mendesain, memvalidasi dan mengetes input dengan menggunakan beberapa
kombinasi dari : Peralatan layout dan Prototyping peralatan.
• Jika perlu, mendesain source document

4. DESAIN ANTAR MUKA PENGGUNA

90
Pada desain antarmuka, audiens adalah system user. System user dapat
diklasifikasikan secara luas baik sebagai pakar atau orang baru – dan baik secara
terikat dan tidak terikat.
Expert user (dedicated user) adalah pengguna komputer yang berpengalaman
yang banyak menghabiskan waktunya untuk menggunakan program aplikasi khusus.
Expert user umumnya terbiasa dengan (tetapi tidak perlu ahli dalam) lingkungan
operasi aplikasi. Mereka telah menghabiskan waktu untuk belajar menggunakan
komputer. Mereka akan menginvestasikan waktu untuk menguasai antarmuka
pengguna yang kurang user-friendly. Umumnya, mereka telah hapal operasi rutin dan
tingkat di atasnya sehingga tidak memerlukan atau menginginkan feedback atau
perintah dari komputer. Mereka ingin dapat mengerjakan tugas mereka dengan
tindakan dan keystroke seminimal mungkin.

Novice user (casual user) adalah pengguna komputer yang pengalamannya
lebih sedikit yang biasanya menggunakan komputer pada frekuensi sedikit atau
bahkan pada saat-saat tertentu saja. Boleh dikatakan, novice user membutuhkan lebih
banyak bantuan daripada expert user. Bantuan dapat berupa beberapa bentuk, meliputi
menu, dialogue, perintah dan help screen.
Kebanyakan sistem yang ada saat ini didesain untuk novice system user, tetapi
disesuaikan dengan expert user. Fokusnya adalah user friendlines atau human
engineering.
Ahli desain antarmuka pengguna, Wilbert Galitz, mengemukakan masalah-masalah antarmuka adalah:
• Terlalu banyak menggunakan jargon atau akronim komputer
• Desain yang tidak jelas atau kurang intuitif
• Tidak mampu membedakan antara tindakan pilihan (”Apa yang harus saya
lakukan selanjutnya?”)
• Pendekatan pemecahan masalah yang tidak konsisten
• Ketidakkonsistenan desain.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka,
• Pahami pengguna anda dan tugas mereka.
• Libatkan pengguna pada desain antarmuka
91
• Uji sistem pada pengguna aktual. Setelah dilakukan training awal. Amati
tindakan dan kesalahan mereka dan dengarkan komentar dan pertanyaan
mereka untuk lebih memahami interaksi mereka dengan antarmuka pengguna.
• Lakukan desain interative. Antarmuka pengguna yang pertama mungkin tidak
memuaskan. Gunakan desain antarmuka pengguna yang lain untuk melakukan
beberapa iterasi desain dan pengujian. Desain antarmuka akan berakhir jika
95% pengguna khusus dapat melakukan tugas yang diharapkan tanpa kesulitan
atau bantuan.

a. Petunjuk Human Engineering
Dengan tipe pengguna seperti yang telah dijelaskan diatas, beberapa faktor
human engineering penting harus digabungkan pada desain:
• Pengguna sistem harus selalu menyadari apa yang harus dilakukan
selanjutnya. Sistem harus selalu memberikan perintah tentang bagaimana cara
maju, mundur, keluar dan lain-lain. Beberapa situasi membutuhkan tipe
feedback:
a. Katakan pada pengguna apa yang sekarang diharapkan oleh sistem. Hal ini
dapat dilakukan dalam bentuk pesan sederhana. Contoh “Pilih salah satu”.
b. Katakan pada pengguna bahwa data sudah dimasukkan dengan benar. Hal
ini dapat dilakukan sesederhana mungkin, seperti menggerakan kursor ke
field selanjutnya atau menampilkan sebuah pesan seperti “Data OK”.
c. Katakan pada pengguna bahwa data belum dimasukkan dengan benar.
Gunakan pesan pendek dan sederhana untuk memberikan pesan tentang
kebenaran format.
d. Jelaskan kepada pengguna penyebab penundaan yang terjadi dalam
pemrosesan. Contoh pada saat melakukan pencetakan, pengurutan dan
sebagainya.
e. Katakan kepada pengguna bahwa tugas telah diselesaikan atau belum
diselesaikan. Pesan seperti ”Printing not ready” dan sebagainya.
• Screen harus diformat sehingga bermacam-macam tipe informasi, perintah dan
pesan selalu muncul pada area tampilan umum yang sama.
• Pesan, perintah atau informasi harus ditampilkan dengan cukup panjang
(secukupnya) sehingga pengguna sistem dapat membacanya.
92
• Gunakan atribut tampilan dengan hemat. Atribut seperti blinking, higlighting
dapat membingungkan jika terlalu banyak.
• Nilai yang salah pada field dan jawaban yang harus dimasukkan oleh
pengguna harus ditentukan.
• Antisipasi kesalahan yang dapat dibuat oleh pengguna. Contoh “data akan
dihapus?”
• Berkenaan dengan error, pengguna seharusnya tidak diperkenankan untuk
meneruskan langkah sebelum memperbaiki error tersebut.
• Jika pengguna melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan akibat yang parah,
maka keyboard harus dikunci untuk mencegah semua input lain, dan perintah
untuk memanggil analis atau technical support harus ditampilkan.

b. Tone dan Terminologi pada Dialogue
Keseluruhan aliran screen dan pesan disebut dialogue. Gunakan kalimat yang
sederhana dan benar secara gramatikal, jangan membuat sesuatu yang lucu atau manis
dan jangan rendah diri, jangan menghina kecerdasan pengguna sistem.
Berkenaan dengan terminologi yang digunakan pada dialogue komputer,
sebaiknya:
• Jangan menggunakan jargon komputer
• Hindari penggunaan singkatan. Jika kita menggunakan singkatan, maka kita
menganggap bahwa pengguna telah paham bagaimana menerjemahkannya.
• Gunakan istilah yang sederhana
• Penggunaan terminologi harus konsisten
• Berhati-hati mengungkapkan perintah – gunakan kata kerja tindakan yang
tepat.

c. Pertimbangan khusus untuk Desain Antarmuka Pengguna
Selain membangun sytle antarmuka pengguna, ada beberapa pertimbangan
khusus bagi desain antarmuka pengguna. Bagaimana pengguna akan dikenali dan
diautentikasi untuk menggunakan sistem tersebut? Adakah beberapa pertimbangan
keamanan atau privasi yang akan diberikan dalam antarmuka pengguna? Akhirnya
bagaiamana pengguna akan mendapatkan pertolongan melalui antarmuka pengguna?
93
Internal Control – autentikasi dan autorisasi. Pada sebagian besar lingkungan,
pengguna harus diautentikasi dan diautorisasi oleh sistem sebelum mereka diizinkan
melakukan beberapa tindakan tertentu. Dengan kata lain, pengguna sistem harus ”log
into” ke dalam sistem. Sebagian besar log-ins membutuhkan User ID dan Password.
Terdapat beberapa model untuk membuka dan mengatur sebuah hak istimewa.
Satu petunjuk penting adalah menentukan hak istimewa untuk peran/role, bukan
untuk individu. Untuk masing-masing peran, perlu ditetapkan hak-hak istimewa
khusus yang akan diberikan kepada peran. Hak istimewa tersebut meliputi iin untuk
membaca tabel atau view tertentu; izin membuat, mengubah atau menghapus record
pada tabel atau view khusus dan sebagainya. View pengguna yang berbeda-beda
dapat digunakan untuk mengkustomisasi antarmuka pengguna untuk kategori
pengguna yang berbeda-beda. Misalnya cukup mudah untuk ”ghost” (mengubah font
dari hitam ke abu-abu) dan men-disable opsi menu dan dialogue box yang dilarang
untuk beberapa kelompok pengguna sistem.
Online Help. Orang menginginkan akses langsung dan segera ke context sensitive
help, yakni help yang cukup pintar untuk menggambarkan apa yang dapat mereka
lakukan. Help system yang lengkap meliputi daftar isi, berbagai perintah, contoh dan
sebuah index yang rinci.
Help wizards memandu pengguna melalui proses yang kompleks dengan cara
menampilkan sebuah urutan dialogue box yang membutuhkan input dari user dan
feedback dari sistem. Perhatikan hal-hal berikut:
• Sebagai help wizards tipikal, dialogue baisanya memasukkan serangkaian
perintah atau pertanyaan untuk mendapatkan respons pengguna.
• Wizard berisi penjelasan untuk membantu pemahaman pengguna dan
pengambilan keputusan.
• Wizard juga menyediakan sebuah tombol untuk meminta help yang lebih
detail guna menyelesaikan tugas.
• Tombol ”Next” menganjurkan langkah tambahan atau lanjutan untuk
didukung oleh help wizard (tombol ”Next” biasanya diubah menjadi ”Finish”
setelah serangkaian dialogue box selesai)

{ 1 komentar... read them below or add one }

Welcome to My Blog

About

nama : Zulham Azwar Achmad
NIM : 5302414040
Jurusan : Teknik Elektro
Fakultas : Teknik
Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Email : asegaf@ymail.com

Facebook : https://www.facebook.com/zulham.achmad
BBM : 7D29A478
ID Line : Mahluz
No. HP : +6285738302909

Popular Post

Blogger templates

- Copyright © Lynxs Blog -Universitas Negeri Semarang- Powered by Blogger-